Rabu, 26 Januari 2011

daftar nama terakhir

Peristiwanya terjadi udah lumayan lama, waktu itu gw ingin membesuk anak temen yang masuk rumah sakit di wilayah Cempaka Putih. Nggak ada yang mencurigakan saat sampai di RS tersebut, hanya saja suasananya memang terasa sepi, karena bertepatan dengan jam makan siang. Memang sih saat gw masuk, tidak terlihat seorang pun di bagian depan ruangan masuk RS tadi.

Gw nggak menaruh curiga sedikitpun dengan kondisi janggal ini. Padahal harusnya gw sudah waspada karena petugas jaga loket nggak keliatan, perawat atau dokter yang biasanya seliweran juga nggak ada, begitupun dengan keluarga pasien, mereka tidak terlihat.

Sebenarnya gw ingin bertanya kepada petugas jaga, di mana kamar perawatan anak teman gw itu. Tapi karena memang suasananya sepi, akhirnya gw berinisiatif untuk melihat daftar nama pasien yang tercantum di sebuah whiteboard.

Gw melangkah menuju whiteboard yang diberi kaki beroda, tempat daftar nama pasien itu, posisinya di tempatkan di tengah dekat pintu masuk. Satu per satu daftar nama pasien gw telusuri, mulai dari atas hingga turun ke bawah. Tapi begitu gw sampai di daftar nama pasien terakhir. Bulu kuduk gw berdiri, jantung gw nyaris copot, kaki terasa terasa lemes, dan kalau nggak kuat, bisa-bisa gw pingsan. Tahu kenapa? Setelah nama terakhir di daftar pasien itu gw baca, tiba-tiba di bawah whiteboard itu, sudah tergeletak sesosok mayat di atas tandu yang sudah terbungkus rapi. Padahal, ketika berjalan menuju ke tempat itu, gw nggak melihat ada mayat ditaruh persis di bawah daftar nama-nama pasien.

Gw perhatikan mayat tersebut, matanya tertutup rapat dan terlihat pucat. Gw sempet celingak-celinguk mencari orang lain untuk menghilangkan rasa takut di hati, tapi sialnya tetap belum ada satu pun orang terlihat di RS itu.

Akhirnya, gw ambil keputusan untuk segera meninggalkan tempat itu. Gw nggak mempedulikan di mana anak kawan gw di rawat, tapi gw ingin cepat-cepat pergi meninggalkan tempat itu. Begitu melangkah agak jauh dari tempat tadi, barulah muncul satu-dua orang keluarga pasien serta perawat RS.

Gw tanya ke perawat, di kamar berapa anak kawan gw dirawat. Begitu dikasih tahu, gw bisa langsung menemukannya. Gw lihat kawan gw lagi menemani anaknya yang sudah terlihat sehat, gw berdoa untuk kesembuhannya. Tapi gw nggak ceritakan apa yang sebelumnya gw alami, khususnya tentang mayat di bawah daftar nama pasien tadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar